• +62 088 999 123

Sejarah LP - BUDAI


Budaya Akademik Islami atau yang lebih dikenal dengan istilah ”BudAI” merupakan suatu strategi untuk mencapai visi Unissula, “Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah”. Alhamdulillah, dengan adanya kerjasama antara para pimpinan, dosen, karyawan dan Tim Motivator BudAI pelakasanaan BudAI mampu berkembang hingga berbagai kegiatan, diantaranya adalah sebagai berikut:

Gerakan Thaharah

Thaharah dalam BudAI meliputi kebersihan lingkungan Unissula dan gerakan anti merokok. Dalam praktiknya, kebersihan lingkungan melibatkan kesadaran civitas akademika Unissula dalam menjaga lingkungan dan kesungguhan tenaga kebersihan dalam menjalankan tugasnya. Bahkan pada tahun 2015 Unissula memperoleh penghargaan APTISI AWARD sebagai model kampus bebas rokok.

Gerakan Shalat Berjamaah

Pada tahun 2014, pelaksanaan shalat jamaah pria pada shalat dhuhur mencapai 8-13 shaf, sedangkan pada shalat jama’ah ashar antara 6-4 shaf. Adapun maghrib dan isya’ rata-rata mencapai 2 shaf. Alhamdulillah, pada tahun 2015 jama’ah shalat meningkat pesat. Untuk shalat dhuhur antara 13-15 shaf, ashar antara 10-12 shaf dan maghrib-isya mampu mencapai 3 shaf.

Peningkatan jumlah jamaah wanita juga terlihat pada tahun ini. jumlah shaf Jama’ah wanita pada tahun 2014 dalam shalat dhuhur antara 3 sampai 4 shaf. Pada tahun 2015 jumlah jamaah wanita dalam shalat dzuhur mampu mencapai 4-8 shaf. Sedangkan untuk shalat jama’ah ashar pada tahun sebelumnya berkisar antara 2 sampai 3 shaf, namun sekarang mampu mencapai 3-5 shaf.  Jumlah jama’ah berkaitan dengan jadwal mahasiswa apakah bertepatan dengan libur semesteran atau tidak. Pada saat kuliah aktif, maka jumlah jama’ah antara 14 sampai 17 shaf.

Gerakan Busana Islami

Busana Islami bagi dosen, karyawan dan mahasiswa sudah bisa dijalankan di semua fakultas, hanya saja yang masih bisa dijumpai bagi sebagian mahasiswi, yaitu pakaian ketat. Sebenarnya untuk meminimalisir keadaan tersebut sudah ditempuh berbagai upaya antara lain adalah pada berbagai kesempatan kepada para dosen dihimbau untuk mengontrol mahasiswanya yang berpakaian belum sesuai dengan BudAI maka dosen berkewajiban untuk mengingatkannya. Selain itu. LP-BudAI juga telah memasang dresscode di lingkungan Unissula.

Menghidupkan Tradisi Iqra’

Di Unissula, tradisi iqra’ memiliki posisi fundamental. Tradisi iqra’ menjadi bagian dari BudAI dalam upaya peningkatan keilmuan. Semangat iqra’ dimaksudkan agar semua insan kampus (terutama dosen dan mahasiswa) memiliki semangat yang kuat membaca, studi, kegiatan ilmiah, dan menulis, sehingga terlihat mantap ilmunya (basthatan fil’ilmi). Semangat iqra’ yang dilandasi bismi rabbik  , yaitu demi meningkatkan iman, akhlak mulia dan diorientasikan sebagai ibadah (pengabdian) kepada Allah SWT. Untuk memantik berkembangnya suasana keilmuan, maka banyak langkah ditempuh. Dilakukan kegiatan diantaranya tadarus keilmuan dengan model diskusi yang mendalam,  para pemikir negeri ini diundang dalam acara kuliah umum dan  seminar-seminar. Selain itu juga melaksanakan acara bedah buku.

Halaqah Ulama’

Dalam rangka memperingati Tahun Baru 1437 Hijriyah Lembaga Pengembangan Budaya Akademik Islami telah menyelenggarakan halaqah ulama nasional.  Acara ini digelar pada hari Kamis tanggal 26 November 2015 di Gedung H.M. Sulchan Unissula. Acara dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul 14.45 WIB.

 

Sebagai wujud pelaksanaan BudAI di tingkat pimpinan, maka LP-BudAI melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

Pelatihan Kepemimpinan

Komponen yang paling penting dalam struktur civitas akademika di kampus adalah para pemimpin. Dengan kekuasaan yang dimiliki, seorang pemimpin hanya memiliki kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi cara berfikir masyarakat dan menegakkan sebuah tradisi. Dalam kesempatan ini, salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemimpin bisa sangat efektif dalam menyokong berlangsungnya gerakan BudAI. Sebaliknya, satu kebijakan lain bisa meruntuhkan tradisi baik yang dibina bertahun-tahun lamanya.

Kerena itu, idealnya pemimpin yang ada di lingkungan Unissula, baik rektorat, dekanat, maupun lembaga-lembaga yang ada di Unissula bisa menjadi Uswah dalam penegakkan BudAI, pada hari rabu-kamis; 27-28 Maret 2014 diselenggarakan LP-BudAI untuk pejabat stuktural.

Epistimologi Islam

Pada tanggal 07-11 Juli 2014/09-11 Ramadhan 1435 H telah dilaksanakan kajian keislaman dengan tema Pengantar Epistemologi Islam yang disampaikan H. Anis Malik Thoha, Ph.D. (Rektor Unissula) yang di pandu oleh Bpk Sarjuni (Wakil Rektor III).

Posisi dosen sebagai kiblat mahasiswa, tentu memiliki peran  yang signifikan dalam penegakan gerakan BudAI. Maka dari itu BudAI di tingkat dosen harus mulai dimulai sejak dini. Idealnya dosen berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan BudAI di Unissula.

Pada hari Kamis-Sabtu yang bertepatan dengan tanggal 19-21 Juni 2014, Lembaga Pengembangan Budaya Akademik Islami (BudAI) Unissula Semarang mengadakan pelatihan Ta’aruf and Islamic Dicourses (TIDe) bagi dosen dan karyawan baru tentang ke-BudAI-an di Hotel Kusma Madya Bandungan.

Selain itu, Lembaga Pengembangan Budaya Akademik Islami juga mengevaluasi semua dosen dalam membaca Al-Qur’an, praktik ibadah dan pengetahuan tentang BudAi yang merupakan syarat menjadi karyawan, dosen tetap UNISSULA bahkan  syarat kenaikan pangkat.

BudAI tidak hanya diterapkan di kalangan dosen saja, melainkan juga kepada seluruh mahasiswa. Ada BudAI untuk mahasiswa adalah; pekan ta’aruf, pelatihan tutor, tutorial PAI, Pengajaran PAI, digitalisasi program pengajaran Al-Qur’an, seminar baca tulis Al-Qur’an dengan menggunakan metode Yanbua, pelatihan membaca “kitab kuning” dengan menggunakan metode Al-Lubab, Khataman Al-Qur’an bersama JQWH (Jami’ah Qurra Wal Huffazh), pembekalan wisuda, dan pembelian referensi keislaman.

Dengan dilandasi pemikiran tersebut maka Lembaga Kajian Pengembangan Budaya Akademik Islami (LP-BudAI) UNISSULA memandang perlu mengadakan kegiatan Pelatihan Pelatihan Ta’aruf And Islamic Discourses (TIDe)  bagi Karyawan Baru UNISSULA TA 2014/2015.

Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at-Ahad tanggal 31 Oktober s/d 02 November 2014, bertempat di Hotel Kencana  Bandungan Kabupaten Semarang dan diikuti oleh 75 orang yang terdiri dari 50 peserta dan 25 panitia.

Pada tahun ini Unissula tidak menganugerahkan BudAI Award sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada tokoh tertentu. Pada saat yang bersamaan, sanksi terhadap pelanggar BudAI masih bersifat kultural.